Sejarah Awal Mula Kabupaten Ponorogo Jawa Timur

Sejarah Awal Mula Kabupaten Ponorogo Jawa Timur.Asal-usul Ponorogo dapat ditelusuri kembali ke masa lampau, dengan bukti-bukti sejarah yang menunjukkan keberadaan pemukiman manusia di wilayah ini sejak zaman prasejarah. Namun, Ponorogo secara resmi diakui sebagai kabupaten pada tanggal 14 April 1274 Masehi, di bawah pemerintahan Raden Wijaya, pendiri Majapahit. Sejak itu, Ponorogo berkembang menjadi pusat perdagangan dan kegiatan ekonomi yang penting di Jawa Timur.

Kebudayaan dan Tradisi

Ponorogo terkenal dengan kekayaan budaya dan tradisinya yang unik. Salah satu warisan budaya terpenting adalah kesenian Reog Ponorogo, sebuah pertunjukan yang menggabungkan tarian, musik, dan pertunjukan kostum yang megah. Reog Ponorogo dipercaya berasal dari masa pemerintahan Majapahit dan merupakan simbol keberanian dan kekuatan spiritual.

Selain Reog, Ponorogo juga dikenal dengan seni tradisional lainnya seperti Tayuban, Jathilan, dan Ludruk. Seni-seni ini tidak hanya merupakan hiburan, tetapi juga merupakan bagian penting dari identitas budaya dan kebanggaan masyarakat Ponorogo.

Perjuangan dan Peristiwa Bersejarah

Sebagai bagian dari perjalanan sejarah Indonesia, Ponorogo juga memiliki peran penting dalam perjuangan melawan penjajahan dan mempertahankan kemerdekaan. Selama masa perang kemerdekaan, Ponorogo menjadi saksi dari berbagai pertempuran dan peristiwa heroik yang dilakukan oleh para pejuang kemerdekaan.

Salah satu tokoh terkenal dari Ponorogo adalah Bambang Utoyo, seorang pahlawan nasional yang berperan dalam perlawanan terhadap penjajah Belanda. Pengorbanan dan semangat perjuangan pahlawan-pahlawan seperti Bambang Utoyo terus dihargai dan diabadikan oleh masyarakat Ponorogo hingga saat ini.

Pariwisata dan Pengembangan Kota

Selain kekayaan budaya dan sejarahnya, Ponorogo juga menjadi tujuan wisata yang menarik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Keindahan alamnya yang menakjubkan, seperti Air Terjun Nglirip dan Goa Tetes, menawarkan pengalaman yang tak terlupakan bagi para pengunjung.

Selain itu, Ponorogo juga terus melakukan pembangunan dan pengembangan infrastruktur untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya. Dengan berbagai proyek pembangunan yang sedang berlangsung, Ponorogo terus berupaya untuk menjadi kota yang modern dan berkembang.

 

Asal-usul Ponorogo dapat ditelusuri kembali ke masa lampau, dengan bukti-bukti sejarah yang menunjukkan keberadaan pemukiman manusia di wilayah ini sejak zaman prasejarah. Namun, Ponorogo secara resmi diakui sebagai kabupaten pada tanggal 14 April 1274 Masehi, di bawah pemerintahan Raden Wijaya, pendiri Majapahit. Sejak itu, Ponorogo berkembang menjadi pusat perdagangan dan kegiatan ekonomi yang penting di Jawa Timur.

Kebudayaan dan Tradisi

Ponorogo terkenal dengan kekayaan budaya dan tradisinya yang unik. Salah satu warisan budaya terpenting adalah kesenian Reog Ponorogo, sebuah pertunjukan yang menggabungkan tarian, musik, dan pertunjukan kostum yang megah. Reog Ponorogo dipercaya berasal dari masa pemerintahan Majapahit dan merupakan simbol keberanian dan kekuatan spiritual.

Selain Reog, Ponorogo juga dikenal dengan seni tradisional lainnya seperti Tayuban, Jathilan, dan Ludruk. Seni-seni ini tidak hanya merupakan hiburan, tetapi juga merupakan bagian penting dari identitas budaya dan kebanggaan masyarakat Ponorogo.

Perjuangan dan Peristiwa Bersejarah

Sebagai bagian dari perjalanan sejarah Indonesia, Ponorogo juga memiliki peran penting dalam perjuangan melawan penjajahan dan mempertahankan kemerdekaan. Selama masa perang kemerdekaan, Ponorogo menjadi saksi dari berbagai pertempuran dan peristiwa heroik yang dilakukan oleh para pejuang kemerdekaan.

Salah satu tokoh terkenal dari Ponorogo adalah Bambang Utoyo, seorang pahlawan nasional yang berperan dalam perlawanan terhadap penjajah Belanda. Pengorbanan dan semangat perjuangan pahlawan-pahlawan seperti Bambang Utoyo terus dihargai dan diabadikan oleh masyarakat Ponorogo hingga saat ini.

Pariwisata dan Pengembangan Kota

Selain kekayaan budaya dan sejarahnya, Ponorogo juga menjadi tujuan wisata yang menarik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Keindahan alamnya yang menakjubkan, seperti Air Terjun Nglirip dan Goa Tetes, menawarkan pengalaman yang tak terlupakan bagi para pengunjung.

Selain itu, Ponorogo juga terus melakukan pembangunan dan pengembangan infrastruktur untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya. Dengan berbagai proyek pembangunan yang sedang berlangsung, Ponorogo terus berupaya untuk menjadi kota yang modern dan berkembang.

 

Ujian Kenaikan Tingkat Taekwondo Kota Tangerang Periode 1 Tanggal 19 Mei 2024

Ujian Kenaikan Tingkat Taekwondo Kota Tangerang Periode 1 Tanggal 19 Mei 2024 Secara resmi di laksanakan di Puspem Kota Tangerang . Ujian Kenaikan Tingkat Taekwondo Kota Tangerang ini untuk penilaianya  Full Menggunakan Sistem Scooring baik Poomsae dan Kyorugi. Ujian kenaikan tingkat ini di ikuti oleh seluruh club Taekwondo yang ada di Kota Tangerang dan sekitarnya yang jumlah total pesertanya Kurang lebih 2500 Taekwondoin .

Berikut ini adalah daftar para penguji

1. Meja 1 Sabuk hijau & hijau strip
Penguji Sabeum Nim Revi
Materi Penilaian : Poomsae, Kombinasi Tangan, Teknik Kaki, honsinsul

2. Meja 2 Sabuk biru keatas
Penguji Master Sribudoyo, Sabeum Nim Angga dan Sabeum Nim Mike
Materi Penilaian : Poomsae Menggunakan Poomsae Scooring Battle, Basic Movement, Kombinasi Tendangan, Honsinsul.

3. Meja 3 Fighting & Kyokpa
Penguji Sabeum Nim Pitang
Materi Penilaian : Sabuk Hijau dan Hijau Strip Hanya Fighting memakai Scooring system

Sabuk Biru Keatas Selain ada Fighting memakai scooring system ada Kyokpa atau Pemecahan Papan

Peserta ujian kenaikan tingkat ini mulai dari Geup 10 atau sabuk putih sampai geup 2 atau sabuk merah dan ini merupakan periode pertama untuk tahun 2024. Jumlah peserta ujian kenaikan tingkat kali ini cukup lumayan banyak,selain melaksanakan ujian kenaikan tingkat juga di tampilkan demo dari team pomsae kota  tangerang yang tentunya menjadi menarik perhatian bagi para taekwondoin dan para orang tua yang hadir menyaksikan putra dan putri mereka untuk melaksanakan ujian kenaikan tingkat.

cara mudah mengetahui jenis kelamin burung merpati atau dara

Bagi yang awam tentang burung dara mungkin akan kesulitan untuk membedakan jenis kelamin burung dara karena sekilas akan tampak sama. Namun bagi yang sudah biasa atau penghobi burung ini maka tidaklah kesulitan untuk membedakanya  Dan berikut ini adalan cara mudah mengetahui jenis kelamin burung merpati atau dara:

Burung Merpati Jantan

  1. Leher lebar dan besar.
  2. Warna bulu di leher mengilap.
  3. Bagian kepala besar.
  4. Paruh kecil ramping.
  5. Bagian dada besar dan bidang.
  6. Kloaka atau supit udang keras dan sempit.
  7. Suara Merpati jantan keras dan sering mbekur.
  8. Posisi kawin selalu di atas.
  9. Sayap mengapit saat kawin.

Burung Merpati Betina

  1. Ukuran kepala kecil.
  2. Paruh berukuran kecil dan panjang.
  3. Leher kecil dan panjang.
  4. Warna bulu leher tidak terlalu mengilap.
  5. Dada burung pipih atau kecil.
  6. Supit udang lentur dan lebar.
  7. Suara Merpati betina pelan, jarang mbekur, dan mengangguk.
  8. Posisi kawin di bawah.
  9. Sayap dibuka lebar seperti pesawat saat kawin.

Cara ini mungkin bisa di lakukan jika hanya ada 2 burung dan memang keduanya memang sepasang. Tapi bagaiman jika burung itu ada banyak? nah mungkin anda akan lebih bingung untuk menentukanya.

Berikut ini Tips atau cara lain  untuk mengetahui jenis kelamin burung dara atau merpati jika terdiri dari bebarapa burung

1. Mengecek Supit Udang

Untuk Merpati jantan, coba tiup dulu bagian duburnya agar bulu halusnya terbuka. Kemudian raba bagian supit udang. Jika bagian supit udang keras dan sempit, berarti Merpati jantan.

Sebaliknya, Apabila bagian supit udang terasa lunak dan lebar, ada kemungkinan burung Merpati betina. Ini teknik yang paling cepat agar proses Anda membeli Merpati tidak terlalu lama.

2. Dada Burung Merpati

Untuk mengetagui dengan cara ini Biasanya Merpati jantan dadanya lebih bidang dan besar. Sedangkan Merpati betina dadanya rata dan kecil.

Mengapa dada merpati jantan lebih besar dari betina. Padahal, kalau manusia justru sebaliknya. Ini di sebabkan karena burung merpati jantan berdada besar tujuanya untuk menggoda lawan jenis sebelum proses kawin.

Jadi, merpati jantan akan menari-nari dulu sebentar dengan gerakan khasnya. Dada dibusungkan biar merpati betina tertarik. Setelah merpati betina tertarik, kemudian burung merpati jantan boleh mengajaknya kawin.

3. Suara Merpati Jantan dan Betina

Burung Merpati betina, juga jarang mbekur karena sudah diperankan oleh Merpati jantan. Nanti kalau kedua burung sama-sama mbekur tentunya bahaya, karena tidak akan terjadi hubungan perkawinan.

4. Posisi Kawin Merpati

Nah ini paling mudah untuk membedakanya Biasanya Merpati jantan dan betina selalu kawin dengan posisi yang bisa dijadikan patokan jenis kelamin. Kalau Merpati jantan posisi kawinnya di atas. Sementara Merpati betina posisi kawinnya di bawah.

Sumber:burung.com

Sejarah Asal Usul Nama Pasar Lama Kota Tangerang

Kota Tangerang saat ini sudah berusia 31 tahun. Sebagai kota yang berbatasan langsung dengan Jakarta otomatis membuat Tangerang menyandang predikat kota penyangga ibu kota. Selayaknya kota penyangga ibu kota, aktivitas perdagangan dan perekonomian di Tangerang pun cukup ramai. Salah satu nadi perekonomian di Kota Tangerang yang menjadi ikon kota tersebut ialah Pasar Lama. Pasar Lama pernah dan sempat memunculkan polemik tentang praktik pungli pernah terungkap di sana. Saat ini Pemkot Tangerang telah menata Pasar Lama yang identik sebagai pusat wisata kuliner agar terbebas dari pungli dan semakin nyaman bagi pengunjung.

Adapun Sejarah Asal Usul Nama Pasar Lama Kota Tangerang tak bisa dipisahkan dari keberadaan masyarakat Tionghoa di Tangerang yang tenar dengan sebutan Cina Benteng(ciben) Dalam sebuah tur Museum Benteng Heritage pada 2019 yang diliput Salah satu media dan salah seorang pemandu bernama Martin menceritakan bahwa sejarah kaum Cina Benteng sendiri bisa ditelusuri dari pelayaran Laksamana Cheng Ho. Cheng Ho adalah seorang penjelajah dari China yang dalam penjelajahannya sempat melewati Tanah Jawa. “Jadi Cheng Ho mengutus anak buahnya Tjen Tjie Lung untuk mendarat di Teluk Naga yang jadi bagian dari Tangerang sekarang. Dari sana dia jadi nenek moyang Cina Benteng. Dia datang sekitar tahun 1407,” jelas Martin. Rombongan Tjen Tjie Lung kemudian bertempat tinggal di sekitar sana, dan berkembang semakin banyak. Mereka bercampur dengan masyarakat di sana, dan kawin dengan penduduk setempat.

Itulah kenapa Cina Benteng sekarang memiliki kulit sawo matang dan mata yang sipit. Kelompok masyarakat Cina Benteng pun semakin berkembang. Mereka mendirikan lebih banyak perkampungan di beberapa kawasan sekitar daerah Tangerang. Selain di Teluk Naga mereka juga mendirikan perkampungan di Pasar Baru dan Pasar Lama. “Di Pasar Lama mereka buka lahan. Mereka bertani karena dekat dengan sungai Cisadane. Dan salah satu buktinya adalah Klenteng Boen Tek Bio yang sudah ada sejak tahun 1684,” ungkap Martin.

Menurut Martin, dulu kawasan Pasar Lama sama sekali tidak terlihat seperti sekarang ini. Dahulu, kawasan Pasar Lama lebih mirip perkampungan biasa yang masyarakatnya memang sudah melakukan aktivitas perdagangan. Untuk menunjukkan hal ini, terdapat foto sejarah kondisi Pasar Lama di masa lalu yang menunjukan kondisi lingkungan. Dalam foto yang terdapat di Museum Benteng Heritage tersebut, terlihat warga Cina Benteng sedang merayakan hari besar sambil berpawai di sepanjang jalan Pasar Lama tepat di depan rumah yang kelak menjadi Museum Benteng Heritage.

Menjadi Ikon Kuliner Tangerang

Pasar Lama mulai ditata sebagai kawasan kuliner sejak akhir 2012 dengan nama Kawasan Kuliner Pasar Lama. Dulu memang sudah jadi pasar. Tapi tidak seperti ini. Masyarakat yang punya kultur China kan pasti seringnya berdagang. Jadi mereka buka warung kelontong atau makanan dan yang lain gitu tapi dari rumah mereka. Bukan lapak yang kayak di pasar sekarang.” Kaum Cina Benteng yang tinggal di kawasan Pasar Lama kemudian berakulturasi dengan masyarakat Muslim yang ada di sana. Akulturasi tersebut menghasilkan hubungan yang rukun di antara keduanya dan meninggalkan banyak artefak bersejarah. Sampai saat ini toleransi tersebut dapat dilihat di Pasar Lama, dari hal paling mudah makanan peranakan yang disajikan halal dan rumah ibadah yang berdekatan. “Misalnya Masjid Jami Kalipasir itu kan menaranya berbentuk pagoda. Itu menunjukan hubungan yang baik antara warga Cina Benteng dan Muslim di Pasar Lama ini,” ungkap Martin.

Sumber: Kompas.com

Taekwondo Kota Tangerang Lakukan Uji Fisik Dan Tehnik Bagi Siswa Yang Akan Masuk Jalur Prestasi

Taekwondo Kota Tangerang Lakukan Uji Fisik Dan Tehnik Bagi Siswa Yang Akan Masuk Jalur Prestasi untuk sekolah SMPN Dan SMAN Yang ada di Kota Tangerang . Jalur prestasi adalah jalur PPDB bagi siswa yang memiliki prestasi akademik dan nonakademik. Calon siswa yang akan mendaftar lewat jalur prestasi di PPDB dengan jalur prestasi Non Akademik dari cabor Taekwondo Mempunyai kriteria Sebagai berikut:

  • Mengisi g-form Atlet
  • menyiapkan minimal 3 piagam asli kejuaraan tingkat nasional + fc 3 lembar
  • Wajib menyertakan piagam kejuaraan liga pelajar kota tangerang
  • Tes teknik dan tes fisik

Untuk Tes fisik di lakukan berdasarkan data yang diajukan oleh siswa baik yang akan melanjutkan sekolah smp maupun sma yang ada di kota Tangerang. Tujuan di adakanya tes fisik ini adalah untuk membuktikan bahwa siswa tersebut adalah benar seorang atlit yang memang layak untuk bisa masuk kesekolah sesuai dengan jalur yang di tempuh oleh calon siswa tersebut.