Manfaat Puasa 2 hari Sebelum Hari raya Idhul adha

Dua hari sebelum Idul Adha, umat Islam di suahkan untuk mengerjakan ibadah puasa Sunnah Tarwiyah dan Arafah. Puasa ini di laksanakan tepatnya tanggal 8 dan 9 dzulhijah dan puasa ini di percayai banyak manfaat jika di laksanakan.
 
Berikut ini penjelasan tentang Manfaat Puasa 2 hari Sebelum Hari raya Idhul adha
Puasa Arafah adalah yang merupakan salah satu puasa sunah yang sangat begitu dianjurkan. Untuk Thun 2021 Puasa sunnah Arafah jatuh pada hari senin tanggal 9 Dzulhijjah atau 19 juli, yaitu hari ketika jamaah haji sedang melaksanakan wuquf di Arafah. Tanggal 18-19 Juli atau 8-9 dzulhijjah 1442 Hijriah umat Islam mempercayai bahwa puasa Tarwiyah dan Arafah menjadi puasa Iduladha yang memiliki banyak manfaat dan keistimewaan.
 
Kita tahu walaupun di tahun saat ini ini masih kita sedang menghadapi situasi dan keadaan pandemi Covid-19, namun umat Islam masih tetep dapat  melaksanakan puasa Sunnah dengan baik sesuai dengan ketentuan
 

Khasiat dan keistimewaan puasa Tarwiyah diyakini bisa menghapuskan dosa satu tahun bagi umat Islam yang menjalankan.

Sedangkan Puasa Sunnah Arafah merupakan puasa yang dianjurkan Rasulullah Muhammad SAW Untuk umat Islam yang sedang tidak menjalankan ibadah Haji. Dan imbalan bagi umat Islam yang menjalani ibadah puasa Arafah akan diampuni dosanya tahun lalu dan tahun yang akan datang.

Berikut ini adalah Niat untuk puasa sunnah Tarwiyah dan Puasa sunnah arafah
 
 

BENARKAH PUASA ARAFAH BISA MENGHAPUS SEMUA DOSA ?

Tentang Puasa Arafah, Begini Penjelasannya!

“Diantara ibadah yang utama dilaksanakan pada bulan Dzulhijjah adalah puasa pada hari Arafah (9 Dzulhijjah)”

Dalam hadis dari sahabat Abu Qatadah dinyatakan, bahwa Nabi shallallahu’alaihi wasallam pernah ditanya tentang puasa arafah dan puasa Asyuro, beliau menjawab,

صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِي بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ

“Puasa satu hari Arafah (9 Dzulhijjah), saya berharap kepada Allah, Dia akan menghapuskan dosa satu tahun sebelumnya dan satu tahun setelahnya. Dan puasa hari ‘Asyura’ (10 Muharram), saya berharap kepada Allah, Dia akan menghapuskan (dosa) satu tahun sebelumnya.” (HR. Muslim, no 1162).

Dari keterangan hadis ini kita mengetahui, puasa arafah memiliki keutamaan dapat menghapus dosa satu tahun sebelum dan satu tahun sesudahnya.

Namun pertanyaannya, apakah hal ini berlaku untuk seluruh dosa, sehingga seorang tidak perlu istighfar dan taubat?

Atau bila perlu seorang bisa beralasan dengan puasa Arafah untuk melegalkan maksiat yang dia lakukan?

Mari kita simak penjelasan Imam Nawawi berikut, ketika menjelaskan hadis di atas,

معناه يكفر ذنوب صائمه في السنتين، قالوا: والمراد بها الصغائر…. فإن لم تكن صغائر يرجى التخفيف من الكبائر، فإن لم يكن رفعت درجاته

Makna hadis ini, puasa arafah akan menghapus dosa selama dua tahun (yakni 1 tahun sebelum dan sesudahnya, pent) bagi orang yang melakukan puasa ini, para ulama mengatakan, ”Maksudnya dosa-dosa yang terhapus itu adalah dosa kecil.”

Bila dia tidak memiliki dosa kecil, diharapkan puasa ini menjadi penyebab meringankan dosa besar yang dia lakukan. Apabila tidak memiliki dosa besar, puasa ini akan menjadi penyebab naiknya derajat dia. (Al-Minhaj Syarah Shahih Muslim, 8/51)

Jadi, pembaca sekalian yang dimuliakan Allah.. dosa yang terampuni dengan sebab puasa arafah dan amal sholih lainnya, hanya dosa kecil saja. Tidak berlaku untuk dosa besar.

Maka tidak benar beralasan dengan puasa arofah, untuk menghibur diri supaya merasa aman/legal melakukan dosa besar. Karena dosa yang disinggung dalam hadis, yang terhapus dengan sebab puasa arafah, maksudnya adalah dosa kecil saja. Dosa besar, hanya terampuni dengan bertaubat yang jujur kepada Allah, yakni memohon ampunan, penyesalan, serta tekad untuk tidak mengulangi.

Justru terus-menerus melakukan dosa, tanpa ada upaya bertaubat, adalah penyebab dosa itu semakin besar di sisi Allah. Tidak ada situasi aman untuk orang-orang yang seperti ini anggapannya. Bahkan dosa kecil saja, yang dilakukan terus-menerus, bisa menjadi dosa besar, apalagi dosa besar yang dilakukan secara kontinyu dan tidak ada rasa menyesal yang mendorongnya untuk bertaubat.

Sumber:Konsultasisyariah.com

1,250 Comments

  1. Se você está se perguntando como descobrir se seu marido está traindo você no WhatsApp, talvez eu possa ajudar. Quando você pergunta ao seu parceiro se ele pode verificar seu telefone, a resposta usual é não.